Rabu, 29 Agustus 2007

KONSULTASI DENGAN ARSITEK

KONSULTASI DENGAN ARSITEK


Dalam merancang rumah seorang arsitek harus memahami benar kebutuhan dan keinginan kliennya. Komunikasi yang baik antara arsitek dengan klien, sangat diperlukan. Oleh karena itu, klien harus menceritakan semua keinginan tentang rumahnya. Semakin banyak yang diungkapkan, maka akan semakin jelas seperti apa rumah impian klien.

Jadi.... yang harus disampaikan kepada arsitek antara lain:

  1. gambar ukuran dan bentuk tanah, lokasi dan topografi
  2. kebutuhan ruangan, kebiasaan-kebiasaan di rumah, hobi, dll
  3. jenis gambar yang dibutuhkan : skematik atau pengembangan atau gambar detil (gambar kerja)
  4. anggaran biaya untuk pembangunan
  5. lamanya proses desain, misalnya 1 bulan gambar harus sudah selesai karena akan segera dibangun


Seringkali keinginan klien begitu banyak dan timbul kendala-kendala, misalnya kendala teknis dan biaya, maka arsitek akan membantu dalam menyusun prioritas, memberikan masukan atau jalan tengah. Mana yang harus dipilih? Keputusan apa yang akan diambil? Tentunya akan diserahkan kembali kepada klien.

Dalam proses desain, arsitek akan „meramu“ sedemikian rupa sehingga desainnya dapat memenuhi tidak hanya kebutuhan klien tetapi juga persyaratan-persyaratan teknis (sistem struktur, mekanikal, elektrikal, dll). Sehingga rumah yang dirancang dapat menjadi rumah yang sehat, aman dan nyaman untuk dihuni.

Minggu, 26 Agustus 2007

PEMBANGUNAN BERTAHAP UNTUK DANA TERBATAS


Rumah seringkali dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keperluan kita saat ini dan di masa mendatang. Misalnya saat ini anak-anak masih kecil, tidur sekamar berdua tidak menjadi masalah. Tetapi bagaimana nanti setelah besar? Sepertinya akan memerlukan kamar tidur sendiri-sendiri. Akibatnya luas rumah jadi besar dan membutuhkan biaya yang cukup besar pula. Sementara dana yang kita miliki saat ini masih minim.

Kondisi-kondisi ini seringkali menghambat kita untuk merencanakan sebuah rumah tinggal. Bagaimana mensiasati keterbatasan dana untuk membangun rumah? Salah satu solusinya adalah dengan membangun secara bertahap. Yang harus Anda lakukan adalah:

1. mengelompokkan kebutuhan ruang
Begitu Anda memutuskan untuk membangun rumah secara bertahap, maka susunlah daftar ruangan yang diperlukan saat ini dan saat nanti. Jika rumah Anda dua lantai maka ruang-ruang yang diperlukan sekarang sebaiknya berada di lantai dasar, sedangkan yang diperlukan di masa mendatang diletakkan di lantai atas. Jika rumah Anda satu lantai maka tata letak ruangan harus diatur sedemikian rupa sehingga ruang-ruang yang diperlukan saat ini berada dalam satu area. Sehingga pada saat pembangunan tahap pertama selesai, rumah akan terlihat utuh, tidak seperti bangunan yang belum selesai.

2. gambar dengan ruangan lengkap
Meskipun pada tahap pertama Anda hanya akan membangun sebagian ruangan, sebaiknya Anda sudah memiliki gambar dengan kondisi ruangan yang lengkap. Hal ini dapat meminimalkan masalah di masa mendatang, ketika Anda hendak membangunan tahap kedua.

3. pentahapan pembangunan
Pentahapan pembangunan bisa dilakukan secara vertikal (lantai bawah dan atas) atau pun horisontal. Misalnya rumah yang Anda rencanakan terdiri dari dua lantai. Anda dapat membangun lantai dasar dulu, nanti setelah ada dana, Anda dapat membangun lantai atasnya. Jika menggunakan cara ini, ada beberapa hal yang harus Anda ingat, antara lain mengenai pondasi. Sejak awal pembangunan, pondasi bangunan sudah dipersiapkan untuk dua lantai. Sehingga jika suatu saat Anda ingin membangun lantai atas, pondasi Anda sudah siap. Jadi tidak banyak bongkaran pada bangunan tahap pertama.
Jika rumah yang Anda rencanakan terdiri dari satu lantai maka Anda dapat membangun satu bagian bangunan terlebih dahulu, baru kemudian bagian lainnya.


Rabu, 22 Agustus 2007

RUMAH MINIMALIS BERMASALAH


Sekarang ini, kita sering mendengar istilah gaya minimalis. Desain baju, minimalis. Desain perabot, gaya minimalis. Begitu pula desain rumah, gaya minimalis. Tidak pernah ada definisi yang jelas tentang apa itu gaya minimalis. Setiap orang bisa saja mengklaim bahwa desainnya minimalis. Mungkin yang bisa dilihat cirinya antara lain penggunaan garis-garis lurus yang tegas dengan sesedikit mungkin permainan detil atau ornamen. Kalaupun ada ornamen, bentuknya juga dibuat simpel.

Penggunaan gaya ini mulai kita lihat dimana-mana. Banyak yang berhasil (artinya rumah tersebut tidak hanya indah dipandang mata tetapi juga nyaman dihuni), tetapi ada juga yang membuat penghuninya kewalahan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul. Ada yang membuat jendela kaca yang besar tetapi oversteknya pendek sehingga jendela tidak terlindung dari cahaya matahari. Ruangan terasa panas. Belum lama dihuni, plitur kusen jendela mulai rusak karena seringnya diterjang hujan dan panas. Atap dibuat terlalu landai, sehingga saat hujan deras bocor dimana-mana.

Mudah untuk mengatasinya, tetapi perlu biaya ekstra. AC perlu dinyalakan sepanjang hari supaya ruangan terasa sejuk dan nyaman. Kalau masih terasa panas, mungkin daya AC nya kurang besar. Jadi tambahkan saja dayanya. Kalau sudah seperti ini, bisa-bisa tagihan listrik jadi membengkak. Adakah cara lainnya? Kaca dilapisi dengan „transparant film“ untuk mengurangi panas yang terserap ke dalam ruangan. Cara ini juga memerlukan biaya lagi. Bagaimana dengan plitur kusen kayu yang rusak? Plitur kembali secara berkala, supaya rumah kembali tampil cantik.

Memang mudah.....tetapi berapa lagi biaya yang harus dikeluarkan? Bukan hanya itu, pikiran dan waktu Anda juga ikut tersita. Ingin rumah gaya minimalis, tetapi biaya perawatan dan operasional menjadi tidak minimalis.

Apakah masalah-masalah tersebut, wajar? Apakah desain rumah minimalis sudah tepat untuk di Indonesia? Apakah desain tidak bisa mengantisipasi kemungkinan masalah-masalah tersebut?

Desain rumah, seharusnya tidak hanya memperhatikan keindahan. Desain rumah menjadi khas/unik dan menarik, karena desain mengantisipasi kemungkinan masalah-masalah yang timbul, termasuk masalah iklim.

Apapun gaya desain rumah yang akan dipilih, hendaknya kita selalu memperhatikan kondisi iklim di mana bangunan rumah tersebut berada. Misalnya di Indonesia, ada hujan, terkadang udara terasa panas, ada cahaya matahari yang berlimpah, angin dan lain-lain. Desain harus berkompromi dengan kondisi tersebut. Contohnya, jika ingin menggunakan jendela kaca yang besar, harus ada overstek yang lebar, sehingga cukup menaungi jendela kaca dari cahaya matahari terutama di siang hari. Atau, jendela kaca dijorokkan ke dalam, lebih masuk dari pada dinding luar, sehingga jendela tetap terlindungi. Dengan demikian, desain rumah minimalis Anda menjadi tidak bermasalah.

Senin, 20 Agustus 2007

RUMAH & ARSITEK

Saat Anda ingin merancang rumah tinggal, apakah anda langsung teringat arsitek si “A”, atau teringat tabloid dan majalah desain rumah yang banyak terpajang di toko buku bahkan di pinggir jalan?

Silakan saja jika ingin mendesain rumah Anda sendiri. Sebaiknya lengkapi pengetahuan anda tentang berbagai hal dalam mendesain. Tidak cukup hanya melihat foto rumah seseorang, panggil kontraktor/mandor/tukang, lalu jadi.

Ingat, bahwa yang akan dibuat adalah rumahKU, bukan rumahNYA.
AnakKU ada 2 orang, sedangkan anakNYA 4 orang.

HobiKU membaca buku sambil mendengarkan musik, sedangkan hobiNYA memasak.
Kebersamaan dalam keluargaKU adalah menonton TV bersama di ruang keluarga, sedangkan kebersamaan dalam keluargaNYA adalah bercengkrama di teras sambil minum teh dan makanan kecil.

Belum lagi tata letak dan lokasi rumah harus dipertimbangkan.
TanahKU menghadap ke barat, tanahNYA menghadap ke utara.
RumahKU di tengah kota, rumahNYA di pegunungan.
Jadi, .....
RumahNYA bukanlah rumahKU.

Mendesain/merancang rumah berarti merencanakan bagaimana kebutuhan dan kebiasaan sehari-hari dapat terwadahi dengan baik, berkompromi dengan keadaan iklim dan lingkungan, serta hal-hal teknis lain yang terkait sehingga rumah menjadi nyaman. Home Sweet Home.

Bagaimana caranya???

Di dalam blog ini, kami akan menyajikan beragam artikel tentang desain rumah tinggal. Ada yang berupa ulasan ringan dan tips, maupun informasi umum yang diharapkan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin sekedar menambah wawasan atau pun merancang rumah.