Kamis, 22 November 2007

Renovasi Lebih Mahal daripada Membangun Baru?

Tanya:

Saya berniat merenovasi rumah dari yg satu lantai menjadi 2 lantai karena kebutuhan jumlah kamar yg kurang, dg merombak sebagian dari bangunan (lantai 1) yg ada sebelumnya. Yg ingin saya tanyakan adalah
1. Apakah langkah saya merombak sebagian lantai 1 dg menambah 1 lantai bisa menghemat biaya pembangunan atau sama saja jika saya merombak total lantai bawah? Masalahnya saya juga tidak tahu apakah bangunan sebelumnya mempunyai pondasi yg cukup utk 2 lantai.
2. Berapa kira kira biaya per meter perseginya untuk bangunan 2 lantai untuk rumah sedang (menengah) untuk saat ini?

Terimakasih saya ucapkan atas perhatiannya
Ade

Jawab:
Ibu Ade yang terhormat, terima kasih atas pertanyaannya.

Merenovasi rumah dengan cara merombak sebagian bangunan dapat dilakukan jika bagian rumah yang tidak dirombak:

  • tidak banyak mengalami perubahan desain
  • tidak banyak terkena bongkaran untuk pondasi 2 lantai
  • kondisi bangunan masih kuat
  • areanya cukup luas
  • desain bangunan baru masih terlihat serasi dengan bangunan lama

Tentunya cara ini dapat menghemat biaya.

Yang sering terjadi, pada waktu proses renovasi dan bangunan hampir selesai, bangunan lama jadi terlihat “buruk” dan akhirnya pemilik rumah merasa harus membongkar bangunan lama. Perubahan-perubahan rencana di tengah jalan seperti itu dapat membuat biaya menjadi lebih besar.

Jika pondasi pada bangunan lama tidak diketahui, pada waktu konstruksi dapat digali dan dilihat apakah pondasinya memungkinkan untuk 2 lantai. Jika tidak maka dapat dilakukan perkuatan-perkuatan setempat atau di lapangan sering disebut pondasi suntik.
Ini menyebabkan bangunan lama harus dibongkar pada titik-titik pondasi (sebagian area lantai dan dinding perlu akan perlu dibongkar). Bisa Ibu bayangkan, jika di ruangan 3x3 terdapat galian untuk 4 titik pondasi di setiap pojok ruangan, maka hampir seluruh lantai dibongkar.

Jadi, sebaiknya Ibu Ade pastikan dahulu kondisi bangunan yang ada sekarang, dan rencanakan lantai 2 sedemikian rupa sehingga tidak banyak membuat bongkaran pada bangunan yang lama. Misalnya dengan cara, bangunan lantai 2 akan berada di atas separuh bangunan lama, separuhnya lagi tetap utuh hanya 1 lantai.

Biaya konstruksi bangunan akan sangat bervariasi, tergantung material yang digunakan, kualitas hasil kerja dan tingkat kesulitan pengerjaan. Perkiraan harga untuk kualitas menengah, sekitar 2 juta - 3 juta/m2.

Minggu, 04 November 2007

Produk Gambar Arsitektur

Gambar desain bangunan yang lengkap terdiri dari gambar Arsitektur, Struktur, Mekanikal dan Elektrikal. Gambar tersebut dikerjakan oleh ahlinya masing-masing. Seringkali, pada desain rumah tinggal yang “dianggap” tidak terlalu rumit, gambar Mekanikal-Elektrikal ataupun gambar Struktur dibuat tidak lengkap.


Untuk gambar arsitektur, ada yang disebut gambar skematik, gambar pengembangan dan gambar detil. Mana yang harus Anda gunakan saat membangun rumah? Silakan lihat di tulisan “Cakupan Jasa Arsitek”. Sedangkan bentuk tampilannya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Contoh Gambar ilustrasi: TAMPAK.
Dapat berupa gambar tampak berwarna atau 3D (tiga dimensi) berupa gambar perspektif dari berbagai arah pandang. Gambar illustrasi biasanya digunakan pada tahap skematik untuk memberikan bayangan kepada klien tentang tampilan/wujud rumahnya.






Contoh Gambar Skematik: DENAH.
Gambar skematik dapat berupa gambar denah, tampak, potongan dan Perspektif.













Contoh Gambar Detil : POTONGAN
Gambar detil dapat berupa gambar rencana tapak, denah, tampak, potongan, rencana atap, rencana lantai, rencana plafon, detil kamar mandi, detil tangga, detil pintu dan jendela, dst.

Kamis, 01 November 2007

Tips Rumah Sehat (2)


Rumah pada lahan yang sempit, seringkali memiliki ruang-ruang yang tidak mendapatkan pencahayaan dan udara alami. Akibatnya, ruangan menjadi terasa pengap dan gelap. Lampu pun harus dinyalakan di siang hari. Selain tidak sehat, pemakaian energi listrik pun menjadi boros.

Salah satu cara mengatasinya adalah dengan membuat taman terbuka yang berada diantara ruang-ruang yang tidak memiliki hubungan langsung dengan ruang luar. Sehingga taman menjadi sumber udara alami (“paru-paru” rumah) dan sumber cahaya alami di siang hari.

Ukuran taman tidak harus besar. Bahkan lebar satu meter pun dapat Anda kreasikan. Kalau bisa lebih besar akan lebih baik. Yang perlu diperhatikan adalah taman tersebut tidak beratap. Kalau pun beratap untuk melindungi ruangan dari hujan, sebaiknya menggunakan atap fiber dan memiliki ventilasi udara. Taman dapat berupa taman yang tidak terlalu hijau, yang lebih menonjolkan permainan batu-batuan atau pun air dengan sedikit tanaman. Pada ruangan yang berdekatan dengan taman tersebut dibuat bukaan yang semaksimal mungkin, apakah berupa pintu, jendela yang dapat dibuka atau ventilasi. Agar cahaya dapat dimanfaatkan maksimal, maka pintu ataupun jendela tersebut menggunakan kaca yang cukup besar.

Jika pada rancangan rumah Anda, banyak terjadi ruang-ruang yang tidak memiliki sumber cahaya dan udara alami, maka sebaiknya dibuat beberapa taman di dalam rumah.

Selamat berkreasi!!!