Kamis, 13 Desember 2007

Pemanasan Global dan Rumah Ramah Lingkungan

Terinspirasi dari seminar “Design & Survive: The Role of Architect in Response to Climate Change” di Senayan City – Jakarta, 27 November 2007


Setelah mengikuti seminar tersebut, saya langsung teringat dengan blog rumah-arsitek ini. Sepertinya isu dari seminar tersebut cocok untuk dirangkum dan dimasukkan ke dalam blog ini.

Isu pemanasan global
Dulu sekitar tahun 80-an saat saya masih tinggal di Bandung, pada saat hujan, tidak hanya air yang turun ke bumi tetapi juga butiran-butiran es. Setiap pagi, selalu terasa dingin dan berembun. Tetapi sekarang…. Bandung sudah terasa panas. Dan ternyata peningkatan temperatur itu terjadi dimana-mana di seluruh dunia.

Rupanya bumi semakin lama semakin panas. Temperatur udara meningkat. Es di kutub mencair. Salju di puncak gunung meleleh, akibatnya permukaan air laut naik, banjir pasang pun terjadi. Pantai akan semakin menjorok ke daratan.

Mengerikan….

Sebenarnya proses pemanasan bumi terjadi akibat ulah manusia juga. Banyak aktifitas kita sehari-hari yang pada akhirnya adalah menyumbangkan “panas” pada bumi. Pemakaian AC, pemakaian lemari pendingin, pemakaian kendaraan bermotor, pemakaian listrik, bahkan sampai dengan pemakaian kantong plastik yang ternyata pembuatannya memakan energi yang tidak sedikit.

Apakah ini berarti kita harus kembali ke jaman purba? Tidak pakai listrik, tidak pakai kendaraan bermotor? Yang dapat kita lakukan sekarang adalah seminimal mungkin menggunakan energi, apalagi yang bersumber dari fosil. Mudah-mudahan semakin banyak ahli-ahli yang menemukan material-material baru yang ramah lingkungan. Mudah-mudahan semakin banyak produsen-produsen yang menghasilkan alat-alat dan perangkat yang hemat energi.


Rumah yang Ramah Lingkungan
Banyak yang bisa kita lakukan untuk mengurangi “sumbangan” ke pemanasan bumi. Kalau kita berbicara dari sudut desain rumah dan kegiatan sehari-hari di dalam rumah, maka kita bisa mulai dari apa yang dapat kita lakukan.

Jika sedang dalam proses mendesain rumah, sebaiknya kita mulai menerapkan konsep rumah hemat energi. Kita harus lebih banyak memanfaatkan pengudaraan alami dan pencahayaan alami. Desain ruang sedemikian rupa sehingga jika digunakan tidak bergantung sepenuhnya pada AC dan lampu.

Memanfaatkan cahaya matahari harus cermat. Yang kita perlukan adalah “terang” nya, sedangkan “panas” nya harus kita hindari. Jendela kaca harus berkanopi (memiliki “sun shading”), sehingga terpaan langsung cahaya matahari dapat diminimalkan. Bentuk “sun shading” ada yang vertikal dan ada yang horisontal. Pemanfaatan keduanya harus disesuaikan dengan posisi jendela kita, apakah menghadap timur/barat atau utara/selatan.
Energi matahari juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik. Yang sudah banyak digunakan adalah pemanfaatan energi matahari untuk memanaskan air.

Untuk memanfaatkan pengudaraan alami, perlu diperhatikan arah angin. Agar udara di dalam rumah dapat mengalir maka harus ada lubang ventilasi pada arah tegak lurus datangnya angin. Jika sejajar dengan arah angin, maka sedikit sekali kemungkinan angin akan masuk ke dalam rumah.

Jika harus menggunakan sistem pengudaraan buatan (Air Conditioning) dan penerangan buatan (lampu), sedapat mungkin menggunakan yang hemat energi. Sekarang ini sudah banyak lampu yang hemat energi. AC yang digunakan harus rutin dibersihkan. Temperatur AC dipasang pada suhu ruangan yaitu 25-26 C.

Kita pun harus mulai membiasakan diri untuk selalu bijak dalam menggunakan listrik. Matikan lampu yang tidak perlu. Peralatan elektronik yang jarang digunakan, dimatikan saja, jangan menggunakan mode “standby”.

Tindakan yang kita lakukan menghadapi pemanasan global, sebenarnya tidak hanya berkaitan dengan hemat energi. Upaya-upaya menjaga lingkungan harus dimulai dari setiap rumah. Misalnya, jangan hanya berharap akan ada taman kota yang penuh dengan pohon-pohon hijau sebagai daerah resapan air dan paru-paru kota.
Mungkin sudah saatnya bagi kita, di setiap rumah, mulai menanam satu pohon. Lebih banyak tentunya lebih baik. Selain itu, di setiap rumah mulai membuat sumur resapan. Paling tidak satu sumur resapan. Dengan demikian air hujan tidak mengalir di permukaan tanah begitu saja, sehingga akan menambah volume air banjir dan air tanah menjadi semakin kritis.

Ada baiknya pula kalau kita mulai memperhatikan untuk tidak menutup seluruh permukaan tanah di halaman rumah dengan perkerasan yang kedap air. Ada rumah tinggal yang seluruh halamannya ditutup adukan semen atau concrete-block/paving-block beralaskan adukan semen dengan tujuan untuk mudah dibersihkan. Sebaiknya kita tidak melakukan yang demikian.

Banyak hal yang dapat kita lakukan. Kita mulai dari yang mudah bagi kita. Sedikit tindakan lebih baik daripada tidak sama sekali.
Kira-kira apa lagi yang dapat kita lakukan untuk bumi kita tercinta, sebagai warisan untuk anak-cucu kita?

Senin, 10 Desember 2007

Merencanakan Program Ruang dan Diagram Ruang

Tanya:
Assalamualaikum Bapak / Ibu Arsitek,
Nama saya Vivi, saya baru beli rumah di Tangerang type 22/72. Saya mohon masukkannya untuk berbagi dalam hal merancang rumah. Saya ingin membangun 2 lantai. Untuk lantai dasar saya mau ada :

1. 1 kamar utama
2. 1 kamar mandi
3. ruang keluarga
4. ruang tamu
5. dapur
6. taman belakang
7. teras
8. carport
9. taman depan

Untuk lantai 2 :

1. 2 kamar anak
2. ruang sholat
3. tempat jemuran
4. teras atas

Saya rasa cukup demikian. Saya menunggu jawaban anda secepatnya. Terima kasih

Wassalamualaikum..Wr.. Wb..
Vivie


Jawab:

Wa alaikum salam….. Ibu Vivie…
Sepertinya Ibu ingin segera mengembangkan rumah yang baru dibeli. Sayangnya, data kondisi eksisting yang Ibu berikan sangat minim. Mudah-mudahan penjelasan di bawah ini dapat membantu.

Dalam perancangan rumah, tahap awal yang harus dilakukan adalah menyusun program ruang yang terdiri dari nama-nama ruangan seperti yang telah Ibu buat dan perkiraan luasannya.

Pada tanah di atas 72 m2, area yang dapat dibangun dengan asumsi KDB 70% adalah +/- 50 m2 pada lantai dasar. Ini berarti luas lantai total pada lantai dasar tidak boleh melebihi 50 m2. Carport dan taman masuk dalam “ruang terbuka”, jadi tidak masuk dalam perhitungan luas lantai. (KDB-Koefisien Dasar Bangunan, adalah suatu angka yang ditetapkan oleh Dinas Tata Kota. Untuk daerah yang berfungsi sebagai resapan air, angka KDB sangat kecil bisa sampai 30%. )

Perkiraan luas ruangan adalah sebagai berikut:
Lantai 1:
Kamar utama 12 m2
Kamar mandi 3 m2
Ruang Keluarga 16 m2 (juga berfungsi sebagai ruang makan)
Ruang Tamu 6 m2
Dapur 5 m2
------------------------------------------
Subtotal 42 m2
Sirkulasi 15-20% 8 m2
------------------------------------------
Total 1 50 m2


Lantai 2:
Kamar Anak 1 9 m2
Kamar Anak 2 9 m2
Ruang Sholat 6 m2
Cuci Jemur 6 m2
Kamar mandi 3 m2
------------------------------------------
Subtotal 33 m2
Sirkulasi 15-20% 6 m2
------------------------------------------
Total 2 40 m2

Luas teras tidak dicantumkan karena dapat disesuaikan pada waktu merancang.
Luas carport ideal adalah sekitar 2,4 x 5 m, sirkulasi di sekitar kendaraan yang di parkir akan terasa nyaman. Seringkali karena tanah tidak mencukupi, ukurannya menjadi lebih kecil.

Berdasarkan perkiraan luas tersebut, denah dapat disusun dan disesuaikan dengan ukuran tanah dan kondisi setempat.

Beberapa masukan tentang desain adalah sebagai berikut:

  • Agar ruangan tidak terasa sempit, sebaiknya ruang tamu dan ruang keluarga menyatu.
  • Ruang bawah tangga dimanfaatkan untuk kamar mandi pada lantai 1.
  • Taman belakang sedapat mungkin berada di antara dapur, ruang keluarga dan kamar mandi.
  • Bentuk ruang sholat harus memperhatikan arah kiblat. Sehingga ukuran dan kapasitas ruangan akan optimal

    Berikut ini adalah diagram ruang yang menunjukkan hubungan setiap ruang. Tata letak dan ukuran ruang dapat diatur dan disesuaikan dengan ukuran tanah.

Kamis, 22 November 2007

Renovasi Lebih Mahal daripada Membangun Baru?

Tanya:

Saya berniat merenovasi rumah dari yg satu lantai menjadi 2 lantai karena kebutuhan jumlah kamar yg kurang, dg merombak sebagian dari bangunan (lantai 1) yg ada sebelumnya. Yg ingin saya tanyakan adalah
1. Apakah langkah saya merombak sebagian lantai 1 dg menambah 1 lantai bisa menghemat biaya pembangunan atau sama saja jika saya merombak total lantai bawah? Masalahnya saya juga tidak tahu apakah bangunan sebelumnya mempunyai pondasi yg cukup utk 2 lantai.
2. Berapa kira kira biaya per meter perseginya untuk bangunan 2 lantai untuk rumah sedang (menengah) untuk saat ini?

Terimakasih saya ucapkan atas perhatiannya
Ade

Jawab:
Ibu Ade yang terhormat, terima kasih atas pertanyaannya.

Merenovasi rumah dengan cara merombak sebagian bangunan dapat dilakukan jika bagian rumah yang tidak dirombak:

  • tidak banyak mengalami perubahan desain
  • tidak banyak terkena bongkaran untuk pondasi 2 lantai
  • kondisi bangunan masih kuat
  • areanya cukup luas
  • desain bangunan baru masih terlihat serasi dengan bangunan lama

Tentunya cara ini dapat menghemat biaya.

Yang sering terjadi, pada waktu proses renovasi dan bangunan hampir selesai, bangunan lama jadi terlihat “buruk” dan akhirnya pemilik rumah merasa harus membongkar bangunan lama. Perubahan-perubahan rencana di tengah jalan seperti itu dapat membuat biaya menjadi lebih besar.

Jika pondasi pada bangunan lama tidak diketahui, pada waktu konstruksi dapat digali dan dilihat apakah pondasinya memungkinkan untuk 2 lantai. Jika tidak maka dapat dilakukan perkuatan-perkuatan setempat atau di lapangan sering disebut pondasi suntik.
Ini menyebabkan bangunan lama harus dibongkar pada titik-titik pondasi (sebagian area lantai dan dinding perlu akan perlu dibongkar). Bisa Ibu bayangkan, jika di ruangan 3x3 terdapat galian untuk 4 titik pondasi di setiap pojok ruangan, maka hampir seluruh lantai dibongkar.

Jadi, sebaiknya Ibu Ade pastikan dahulu kondisi bangunan yang ada sekarang, dan rencanakan lantai 2 sedemikian rupa sehingga tidak banyak membuat bongkaran pada bangunan yang lama. Misalnya dengan cara, bangunan lantai 2 akan berada di atas separuh bangunan lama, separuhnya lagi tetap utuh hanya 1 lantai.

Biaya konstruksi bangunan akan sangat bervariasi, tergantung material yang digunakan, kualitas hasil kerja dan tingkat kesulitan pengerjaan. Perkiraan harga untuk kualitas menengah, sekitar 2 juta - 3 juta/m2.

Minggu, 04 November 2007

Produk Gambar Arsitektur

Gambar desain bangunan yang lengkap terdiri dari gambar Arsitektur, Struktur, Mekanikal dan Elektrikal. Gambar tersebut dikerjakan oleh ahlinya masing-masing. Seringkali, pada desain rumah tinggal yang “dianggap” tidak terlalu rumit, gambar Mekanikal-Elektrikal ataupun gambar Struktur dibuat tidak lengkap.


Untuk gambar arsitektur, ada yang disebut gambar skematik, gambar pengembangan dan gambar detil. Mana yang harus Anda gunakan saat membangun rumah? Silakan lihat di tulisan “Cakupan Jasa Arsitek”. Sedangkan bentuk tampilannya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Contoh Gambar ilustrasi: TAMPAK.
Dapat berupa gambar tampak berwarna atau 3D (tiga dimensi) berupa gambar perspektif dari berbagai arah pandang. Gambar illustrasi biasanya digunakan pada tahap skematik untuk memberikan bayangan kepada klien tentang tampilan/wujud rumahnya.






Contoh Gambar Skematik: DENAH.
Gambar skematik dapat berupa gambar denah, tampak, potongan dan Perspektif.













Contoh Gambar Detil : POTONGAN
Gambar detil dapat berupa gambar rencana tapak, denah, tampak, potongan, rencana atap, rencana lantai, rencana plafon, detil kamar mandi, detil tangga, detil pintu dan jendela, dst.

Kamis, 01 November 2007

Tips Rumah Sehat (2)


Rumah pada lahan yang sempit, seringkali memiliki ruang-ruang yang tidak mendapatkan pencahayaan dan udara alami. Akibatnya, ruangan menjadi terasa pengap dan gelap. Lampu pun harus dinyalakan di siang hari. Selain tidak sehat, pemakaian energi listrik pun menjadi boros.

Salah satu cara mengatasinya adalah dengan membuat taman terbuka yang berada diantara ruang-ruang yang tidak memiliki hubungan langsung dengan ruang luar. Sehingga taman menjadi sumber udara alami (“paru-paru” rumah) dan sumber cahaya alami di siang hari.

Ukuran taman tidak harus besar. Bahkan lebar satu meter pun dapat Anda kreasikan. Kalau bisa lebih besar akan lebih baik. Yang perlu diperhatikan adalah taman tersebut tidak beratap. Kalau pun beratap untuk melindungi ruangan dari hujan, sebaiknya menggunakan atap fiber dan memiliki ventilasi udara. Taman dapat berupa taman yang tidak terlalu hijau, yang lebih menonjolkan permainan batu-batuan atau pun air dengan sedikit tanaman. Pada ruangan yang berdekatan dengan taman tersebut dibuat bukaan yang semaksimal mungkin, apakah berupa pintu, jendela yang dapat dibuka atau ventilasi. Agar cahaya dapat dimanfaatkan maksimal, maka pintu ataupun jendela tersebut menggunakan kaca yang cukup besar.

Jika pada rancangan rumah Anda, banyak terjadi ruang-ruang yang tidak memiliki sumber cahaya dan udara alami, maka sebaiknya dibuat beberapa taman di dalam rumah.

Selamat berkreasi!!!

Kamis, 25 Oktober 2007

Kalau Mau Membangun Rumah, Bagaimana Caranya?

Punya rencana untuk bangun rumah. Punya uangnya. Bingung mesti bagaimana, mulai dari mana dan jangan-jangan dana tidak cukup..

Kondisi seperti itu seringkali saya dengar dari beberapa orang yang sedang berencana untuk punya rumah. Belum lagi kalau mereka sudah tanya sana-sini dan mendapatkan informasi yang berbeda-beda. Ada yang bilang: „Aku dulu pake tukang langganan Bapakku, biasanya nanti dia bawa teman-temannya untuk membangun“, “Cari arsitek deh, rumahku di desain oleh Arsitek”, “Coba aja ketemu mandor yang dulu bangun rumah Om ku”, atau “Pake pemborong saja”. Nah lho… jadi mana yang harus diikuti?

Proses sejak dari “keinginan untuk membangun rumah” sampai “rumah siap untuk dihuni”, bisa melalui berbagai cara. Seperti pepatah, Banyak jalan menuju Roma. Jadi… Banyak jalan mewujudkan Rumah.

Kenali dulu prosesnya
Proses keseluruhan dapat disederhanakan menjadi tahap rencana, penggambaran dan pembangunan.

Tahap pertama adalah ada keinginan dan rencana untuk membangun rumah. Anda harus tahu rumah seperti apa yang Anda butuhkan dan inginkan. Ruangan apa saja yang diperlukan. Kamar tidur, ruang makan, ruang tamu, ruang kerja, kamar pembantu, garasi, gudang, dst. Susun pula rencana mengenai kapan rumah tersebut harus dapat dihuni dan berapa dana yang dimiliki dan sumber pendanaan alternatif.

Selanjutnya Anda perlu gambar untuk panduan membangun rumah. Minimal adalah gambar yang menunjukkan tata letak ruang dan bentuk massa bangunan. Semakin lengkap gambarnya akan semakin menguntungkan buat pemilik rumah. (lih. Tulisan “Cakupan Kerja Arsitek”)

Kemudian, harus ada tim yang akan mengerjakan atau mengkonstruksikan rumah Anda.


Ragam cara
Seluruh proses tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan banyak pihak atau hanya satu pihak saja.

A. Perancang dan pembangun adalah pihak terpisah
Jasa Arsitek dapat anda gunakan untuk mendesain rumah Anda. Manfaatkan seoptimal mungkin. Dengan Arsitek Anda dapat mendiskusikan desain dari berbagai aspek antara lain estetika, kemudahan pemeliharaan, keterbatasan dana dan trend desain. Anda dapat meminta Arsitek untuk membantu Anda melihat proses pembangunan nantinya (jasa supervisi). Biasanya secara berkala arsitek akan datang ke lokasi pembangunan, jika sudah disebutkan dalam perjanjian dengan arsitek.

Jika gambar sudah Anda miliki, Anda dapat mencari kontraktor atau pemborong. Ada yang menawarkan upah dan material sekaligus, ada juga yang menawarkan upah saja sedangkan material dapat Anda beli sendiri atau dibeli oleh pemborong dan kemudian di reimburse sesuai dengan nilai di kuitansi. Untuk pengurusan IMB, Anda dapat meminta kontraktor untuk menguruskan dan nantinya akan dimasukkan dalam biaya penawarannya.

Ada orang yang tidak menggunakan kontraktor atau pemborong, tetapi menggunakan mandor. Sebaiknya kenali dulu kualitas mandor tersebut. Apakah seluruh gambar dapat dibaca dan dipahami dengan baik. Karena ada pula mandor yang tidak dapat membaca gambar dengan baik, terutama gambar-gambar detil sehingga rumah yang dibangun tidak sesuai dengan gambar/desain yang anda inginkan. Pekerjaan detil dikerjakan menurut apa yang biasa dikerjakannya. Untuk pengurusan ijin, ada mandor yang dapat melakukannya ada pula yang tidak.

Untuk mencari informasi mengenai arsitek dan kontraktor, Anda dapat mencari di internet, di iklan media cetak, atau informasi dari saudara/kerabat Anda. Untuk melihat kualitas dan kecocokan dengan jasa yang diberikan, anda dapat meminta contoh-contoh proyek yang pernah dikerjakan. Untuk kontraktor dan mandor, sebaiknya Anda melihat langsung bangunan yang sudah dikerjakan sehingga Anda dapat melihat kualitas/kerapihan hasil kerjanya.

Dengan menggunakan cara ini, Anda perlu meluangkan lebih banyak waktu untuk mengurus berbagai hal termasuk mencari pihak-pihak yang akan dilibatkan dan dikontrak. Untuk menekan biaya, Anda perlu bernegosiasi dengan cermat. Untuk bernegosiasi dengan kontraktor/pemborong, Anda dapat membandingkannya dengan perkiraan biaya (owner’s estimate) yang dibuat oleh Arsitek jika Anda menggunakan jasanya hingga gambar detil.


B. Perancang dan pembangun adalah satu pihak
Terkadang ada arsitek yang juga mempunyai jasa membangun. Jadi desain dan bangunan dikerjakan oleh arsitek dan timnya. Ada juga kontraktor/pemborong yang juga mengerjakan desain. Istilahnya kontraktor Rancang-Bangun. Kenali betul karakter desainnya apakah sesuai dengan selera Anda. Begitu pula hasil bangunannya, apakah kualitasnya sesuai dengan yang Anda inginkan. Bisa jadi desainnya Anda sukai tetapi hasil kerjanya kurang memuaskan, atau sebaliknya.

Untuk pengurusan IMB biasanya dapat dilakukan oleh arsitek/kontraktor rancang bangun.

Keuntungan dari cara ini adalah Anda tidak terlalu direpotkan karena hanya berhubungan dengan satu pihak hingga rumah Anda siap dihuni. Untuk mendapatkan jasa yang harga dan kualitasnya sesuai dengan Anda, sebaiknya bandingkan satu jasa dengan jasa yang lainnya. Meskipun ada yang menawarkan bahwa Anda tidak perlu membayar fee desain jika menggunakan jasanya. Bukan berarti Anda mendapatkan biaya yang murah. Bisa saja harga konstruksinya sudah dinaikkan. Jadi harus cermat dan membandingkan satu dengan yang lain.


Kualitas Vs Harga
Ini hanya sekedar tips saja. Dalam memilih suatu jasa, jangan hanya didasarkan pada harga. Ada harga, ada kualitas. Ada yang menawarkan harga murah, tetapi kualitasnya buruk atau diturunkan. Dalam proses konstruksi, kualitas dilihat dari kualitas material yang digunakan baik yang terlihat langsung pada bangunan jadi (keramik, cat, dll) mau pun yang tidak terlihat seperti tulangan, pasir, dll. Lihat juga kualitas pemasangannya, misalnya kerapihan dan kebenaran sambungan-sambungan. Supaya tidak terjadi kebocoran, pintu tidak sukar dibuka, pondasi dan kolom kuat, dst. Dalam proses desain, kualitas dilihat dari estetikanya, kebenaran desainnya, nyaman dan aman untuk dihuni. Perlu diingat bahwa ketidaknyamanan ataupun masalah-masalah yang timbul setelah bangunan dihuni, bisa jadi disumbangkan oleh desainnya yang salah atau proses pembangunannya yang tidak benar.
Jadi sekali lagi, lihatlah kualitasnya dulu, baru cek harganya.

Kirim pertanyaan anda ke: seliacipta@gmail.com

Minggu, 21 Oktober 2007

Cakupan Jasa Arsitek

Cakupan jasa arsitek dapat beragam. Anda dapat menggunakan jasanya dalam desain skematik, gambar pengembangan dan gambar detil (gambar kerja). Semakin luas cakupannya, maka semakin banyak waktu yang diperlukan, dan tentunya biaya juga akan lebih besar.

Gambar skematik
Merupakan gambar sederhana yang informasinya tidak detil, lebih difokuskan pada hubungan ruang, posisi bukaan, dan bentuk massa. Gambar yang dihasilkan adalah denah, tampak, dan potongan. Terkadang ada yang dilengkapi dengan gambar perspektif atau 3D (tiga dimensi). Semua berisi informasi secara umum. Misalnya pada gambar denah terlihat ruang-ruang dengan posisi pintu jendela. Tetapi belum ada ukuran dan bentuk detil jendela dan pintu.

Gambar pengembangan
Merupakan gambar yang informasinya sudah lebih jelas. Di sini arsitek sudah merancang lebih jauh antara lain pola lantai, pola plafond, gambar pintu jendela yang dilengkapi dengan ukuran.

Gambar detil
Merupakan gambar yang menunjukkan keseluruhan bagian bangunan secara lengkap. Ciri khas pada gambar ini adalah informasi ukuran dan materialnya sangat terinci. Misalnya untuk dinding, terlihat informasi mengenai material dan ukuran lapisan dinding, mulai dari material utama dinding (bata, batako, beton ringan, dll) sampai dengan finishing (cat, batu alam, kamprot, dll). Pada gambar pintu dan jendela dilengkapi ukuran yang detil misalnya ukuran kusen dan bentuk kusennya, ukuran kaca dan jenis kacanya.

Gambar mana yang harus digunakan?
Idealnya, pada saat hendak membangun rumah, Anda memiliki gambar detil. Dengan gambar detil maka kontraktor ataupun pemborong yang berpengalaman, dapat memperkirakan harga dan waktu yang diperlukan untuk pembangunan. Tawar menawar pun akan lebih mudah karena kontraktor atau pemborong mengetahui dengan pasti material dan tingkat kesulitan yang akan dikerjakan. Anda pun dapat menggunakan gambar tersebut sebagai kontrol terhadap kerja kontraktor/pemborong, apakah sudah sesuai dengan yang Anda minta. Jika Anda meminta jasa arsitek untuk gambar detil, Anda dapat meminta dibuatkan perkiraan harga bangunannya (owner’s estimate). Ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui apakah tawaran dari kontraktor/pemborong terlalu mahal atau tidak.

Kalau Anda menggunakan gambar pengembangan, maka ada hal-hal yang detil yang harus Anda putuskan pada waktu membangun. Yang harus Anda perhatikan adalah pada waktu membangun bagian yang tidak terlihat atau tidak tercantum pada gambar, pastikan bahwa secara teknis benar dan secara kualitas sesuai dengan perjanjian. Perjanjian antara Anda dengan kontraktor/pemborong harus jelas dalam hal harga dan kualitas. Jangan sampai Anda meminta kualitas kelas I yang dibangun adalah kelas II. Begitu pula sebaliknya. Semakin jelas perjanjiannya semakin baik. Sehingga Anda dapat mengontrol kerja kontraktor/pemborong meskipun gambar yang dimiliki tidak lengkap.

Begitu pula halnya dengan gambar skematik. Karena lebih sedikit informasi yang terdapat dalam gambar, maka akan lebih banyak hal-hal desain yang harus Anda putuskan pada waktu membangun.

Senin, 10 September 2007

TIPS RUMAH SEHAT (1)

Salah satu ciri rumah yang sehat adalah memiliki sistem sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik.

Sistem sirkulasi udara dapat diciptakan dengan menggunakan lubang angin atau ventilasi udara. Ada juga yang menyebutnya bouvenlicht. Agar udara dapat mengalir harus dibuat ventilasi pada dua sisi ruang (dinding). Udara akan bergerak dari lubang di sisi yang satu ke lubang di sisi yang lain. Posisi kedua dinding idealnya berseberangan, agar semakin banyak udara di dalam ruangan yang bertukar dengan udara baru. Tetapi jika tidak memungkinkan, lubang angin dapat diletakkan pada dinding yang bersebelahan. Minimal satu dinding yang ada lubang anginnya berhubungan langsung dengan ruang luar.

Pencahayaan pada ruangan sebaiknya bersumber pada cahaya alami. Sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi. Tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. Cahaya alami (matahari) yang masuk ke dalam ruangan dapat membersihkan ruangan sekaligus menghangatkan ruangan agar tidak lembab. Untuk itu pada setiap ruangan sebaiknya dibuat jendela kaca yang berhubungan dengan ruang luar. Dalam menentukan besar dan letak jendela, harus diperhatikan arah matahari. Cahaya matahari yang langsung dari barat akan membuat ruangan sangat panas. Gunakan kanopi/overstek jendela untuk menaungi jendela dari cahaya matahari langsung.

Dalam mendesain rumah sehat, sedapat mungkin setiap ruangan memiliki jendela dan lubang angin yang berhubungan dengan ruang luar, sebagai sumber udara dan cahaya alami. Jendela yang dapat dibuka akan membantu lancarnya sirkulasi udara terutama di siang hari.

Rabu, 29 Agustus 2007

KONSULTASI DENGAN ARSITEK

KONSULTASI DENGAN ARSITEK


Dalam merancang rumah seorang arsitek harus memahami benar kebutuhan dan keinginan kliennya. Komunikasi yang baik antara arsitek dengan klien, sangat diperlukan. Oleh karena itu, klien harus menceritakan semua keinginan tentang rumahnya. Semakin banyak yang diungkapkan, maka akan semakin jelas seperti apa rumah impian klien.

Jadi.... yang harus disampaikan kepada arsitek antara lain:

  1. gambar ukuran dan bentuk tanah, lokasi dan topografi
  2. kebutuhan ruangan, kebiasaan-kebiasaan di rumah, hobi, dll
  3. jenis gambar yang dibutuhkan : skematik atau pengembangan atau gambar detil (gambar kerja)
  4. anggaran biaya untuk pembangunan
  5. lamanya proses desain, misalnya 1 bulan gambar harus sudah selesai karena akan segera dibangun


Seringkali keinginan klien begitu banyak dan timbul kendala-kendala, misalnya kendala teknis dan biaya, maka arsitek akan membantu dalam menyusun prioritas, memberikan masukan atau jalan tengah. Mana yang harus dipilih? Keputusan apa yang akan diambil? Tentunya akan diserahkan kembali kepada klien.

Dalam proses desain, arsitek akan „meramu“ sedemikian rupa sehingga desainnya dapat memenuhi tidak hanya kebutuhan klien tetapi juga persyaratan-persyaratan teknis (sistem struktur, mekanikal, elektrikal, dll). Sehingga rumah yang dirancang dapat menjadi rumah yang sehat, aman dan nyaman untuk dihuni.

Minggu, 26 Agustus 2007

PEMBANGUNAN BERTAHAP UNTUK DANA TERBATAS


Rumah seringkali dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keperluan kita saat ini dan di masa mendatang. Misalnya saat ini anak-anak masih kecil, tidur sekamar berdua tidak menjadi masalah. Tetapi bagaimana nanti setelah besar? Sepertinya akan memerlukan kamar tidur sendiri-sendiri. Akibatnya luas rumah jadi besar dan membutuhkan biaya yang cukup besar pula. Sementara dana yang kita miliki saat ini masih minim.

Kondisi-kondisi ini seringkali menghambat kita untuk merencanakan sebuah rumah tinggal. Bagaimana mensiasati keterbatasan dana untuk membangun rumah? Salah satu solusinya adalah dengan membangun secara bertahap. Yang harus Anda lakukan adalah:

1. mengelompokkan kebutuhan ruang
Begitu Anda memutuskan untuk membangun rumah secara bertahap, maka susunlah daftar ruangan yang diperlukan saat ini dan saat nanti. Jika rumah Anda dua lantai maka ruang-ruang yang diperlukan sekarang sebaiknya berada di lantai dasar, sedangkan yang diperlukan di masa mendatang diletakkan di lantai atas. Jika rumah Anda satu lantai maka tata letak ruangan harus diatur sedemikian rupa sehingga ruang-ruang yang diperlukan saat ini berada dalam satu area. Sehingga pada saat pembangunan tahap pertama selesai, rumah akan terlihat utuh, tidak seperti bangunan yang belum selesai.

2. gambar dengan ruangan lengkap
Meskipun pada tahap pertama Anda hanya akan membangun sebagian ruangan, sebaiknya Anda sudah memiliki gambar dengan kondisi ruangan yang lengkap. Hal ini dapat meminimalkan masalah di masa mendatang, ketika Anda hendak membangunan tahap kedua.

3. pentahapan pembangunan
Pentahapan pembangunan bisa dilakukan secara vertikal (lantai bawah dan atas) atau pun horisontal. Misalnya rumah yang Anda rencanakan terdiri dari dua lantai. Anda dapat membangun lantai dasar dulu, nanti setelah ada dana, Anda dapat membangun lantai atasnya. Jika menggunakan cara ini, ada beberapa hal yang harus Anda ingat, antara lain mengenai pondasi. Sejak awal pembangunan, pondasi bangunan sudah dipersiapkan untuk dua lantai. Sehingga jika suatu saat Anda ingin membangun lantai atas, pondasi Anda sudah siap. Jadi tidak banyak bongkaran pada bangunan tahap pertama.
Jika rumah yang Anda rencanakan terdiri dari satu lantai maka Anda dapat membangun satu bagian bangunan terlebih dahulu, baru kemudian bagian lainnya.


Rabu, 22 Agustus 2007

RUMAH MINIMALIS BERMASALAH


Sekarang ini, kita sering mendengar istilah gaya minimalis. Desain baju, minimalis. Desain perabot, gaya minimalis. Begitu pula desain rumah, gaya minimalis. Tidak pernah ada definisi yang jelas tentang apa itu gaya minimalis. Setiap orang bisa saja mengklaim bahwa desainnya minimalis. Mungkin yang bisa dilihat cirinya antara lain penggunaan garis-garis lurus yang tegas dengan sesedikit mungkin permainan detil atau ornamen. Kalaupun ada ornamen, bentuknya juga dibuat simpel.

Penggunaan gaya ini mulai kita lihat dimana-mana. Banyak yang berhasil (artinya rumah tersebut tidak hanya indah dipandang mata tetapi juga nyaman dihuni), tetapi ada juga yang membuat penghuninya kewalahan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul. Ada yang membuat jendela kaca yang besar tetapi oversteknya pendek sehingga jendela tidak terlindung dari cahaya matahari. Ruangan terasa panas. Belum lama dihuni, plitur kusen jendela mulai rusak karena seringnya diterjang hujan dan panas. Atap dibuat terlalu landai, sehingga saat hujan deras bocor dimana-mana.

Mudah untuk mengatasinya, tetapi perlu biaya ekstra. AC perlu dinyalakan sepanjang hari supaya ruangan terasa sejuk dan nyaman. Kalau masih terasa panas, mungkin daya AC nya kurang besar. Jadi tambahkan saja dayanya. Kalau sudah seperti ini, bisa-bisa tagihan listrik jadi membengkak. Adakah cara lainnya? Kaca dilapisi dengan „transparant film“ untuk mengurangi panas yang terserap ke dalam ruangan. Cara ini juga memerlukan biaya lagi. Bagaimana dengan plitur kusen kayu yang rusak? Plitur kembali secara berkala, supaya rumah kembali tampil cantik.

Memang mudah.....tetapi berapa lagi biaya yang harus dikeluarkan? Bukan hanya itu, pikiran dan waktu Anda juga ikut tersita. Ingin rumah gaya minimalis, tetapi biaya perawatan dan operasional menjadi tidak minimalis.

Apakah masalah-masalah tersebut, wajar? Apakah desain rumah minimalis sudah tepat untuk di Indonesia? Apakah desain tidak bisa mengantisipasi kemungkinan masalah-masalah tersebut?

Desain rumah, seharusnya tidak hanya memperhatikan keindahan. Desain rumah menjadi khas/unik dan menarik, karena desain mengantisipasi kemungkinan masalah-masalah yang timbul, termasuk masalah iklim.

Apapun gaya desain rumah yang akan dipilih, hendaknya kita selalu memperhatikan kondisi iklim di mana bangunan rumah tersebut berada. Misalnya di Indonesia, ada hujan, terkadang udara terasa panas, ada cahaya matahari yang berlimpah, angin dan lain-lain. Desain harus berkompromi dengan kondisi tersebut. Contohnya, jika ingin menggunakan jendela kaca yang besar, harus ada overstek yang lebar, sehingga cukup menaungi jendela kaca dari cahaya matahari terutama di siang hari. Atau, jendela kaca dijorokkan ke dalam, lebih masuk dari pada dinding luar, sehingga jendela tetap terlindungi. Dengan demikian, desain rumah minimalis Anda menjadi tidak bermasalah.

Senin, 20 Agustus 2007

RUMAH & ARSITEK

Saat Anda ingin merancang rumah tinggal, apakah anda langsung teringat arsitek si “A”, atau teringat tabloid dan majalah desain rumah yang banyak terpajang di toko buku bahkan di pinggir jalan?

Silakan saja jika ingin mendesain rumah Anda sendiri. Sebaiknya lengkapi pengetahuan anda tentang berbagai hal dalam mendesain. Tidak cukup hanya melihat foto rumah seseorang, panggil kontraktor/mandor/tukang, lalu jadi.

Ingat, bahwa yang akan dibuat adalah rumahKU, bukan rumahNYA.
AnakKU ada 2 orang, sedangkan anakNYA 4 orang.

HobiKU membaca buku sambil mendengarkan musik, sedangkan hobiNYA memasak.
Kebersamaan dalam keluargaKU adalah menonton TV bersama di ruang keluarga, sedangkan kebersamaan dalam keluargaNYA adalah bercengkrama di teras sambil minum teh dan makanan kecil.

Belum lagi tata letak dan lokasi rumah harus dipertimbangkan.
TanahKU menghadap ke barat, tanahNYA menghadap ke utara.
RumahKU di tengah kota, rumahNYA di pegunungan.
Jadi, .....
RumahNYA bukanlah rumahKU.

Mendesain/merancang rumah berarti merencanakan bagaimana kebutuhan dan kebiasaan sehari-hari dapat terwadahi dengan baik, berkompromi dengan keadaan iklim dan lingkungan, serta hal-hal teknis lain yang terkait sehingga rumah menjadi nyaman. Home Sweet Home.

Bagaimana caranya???

Di dalam blog ini, kami akan menyajikan beragam artikel tentang desain rumah tinggal. Ada yang berupa ulasan ringan dan tips, maupun informasi umum yang diharapkan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin sekedar menambah wawasan atau pun merancang rumah.