Senin, 05 Mei 2008

RUMAH PANGGUNG SEBAGAI RUMAH ANTI BANJIR

Beberapa waktu yang lalu seringkali kita mendengar berita kebanjiran, tidak hanya di Jakarta tetapi juga daerah-daerah lainnya. Ada yang sudah menjadi “langganan” banjir, tetap saja tidak pindah rumah dengan berbagai alasan. Di antaranya ada yang beralasan beli tanah/rumah di tempat lain tidak punya uang, sedangkan kalau rumah yang kebanjiran dijual, harganya murah.

Sepertinya tidak ada alternatif lain selain tetap bertahan. Padahal kalau rumah sudah terendam banjir, tidak sedikit biaya dan tenaga yang harus dikeluarkan untuk membersihkannya. Kalau sudah seperti ini, rumah bagaimana yang seharusnya dikembangkan di daerah yang rawan banjir?


Kalau kita lihat rumah tradisional beberapa daerah, bentuknya adalah rumah panggung. Rumah panggung di masa lalu mempunyai banyak manfaat antara lain untuk menghindar dari binatang-binatang liar dan air pasang sehingga tidak masuk ke dalam rumah. Sayangnya, bentuk rumah panggung sudah lama ditinggalkan dan dilupakan oleh masyarakat. Rumah panggung dianggap “kampungan” dan ketinggalan jaman. Bagaimana kalau kita ciptakan rumah panggung modern?







Kalau kita lihat manfaatnya, banyak sekali. Dengan rumah panggung, berarti air banjir tidak masuk ke dalam rumah. Secara materi dan kesehatan, ini sudah sangat menguntungkan. Ruang bawah rumah yang kosong dapat dimanfaatkan sebagai area bermain. Halaman rumah untuk bermain anak akan menjadi lebih luas, asalkan tinggi panggung aman untuk dilalui misalnya 2m. Atau menjadi ruang duduk-duduk santai dengan tempat duduk yang tahan air (metal atau beton) sehingga kalaupun terkena banjir tidak jadi masalah. Manfaatnya akan bertambah kalau permukaan tanah tidak seluruhnya ditutup oleh beton atau semen. Penyerapan air hujan ke dalam tanah akan menjadi lebih baik. Dengan demikian luas serapan air menjadi lebih besar jika mengembangkan rumah panggung.


Mengenai bentuk… sepertinya akan menjadi tantangan buat arsitek untuk berkreasi dan menghasilkan rumah panggung dengan bentuk yang menarik. Misalnya rumah panggung minimalis …. Bisa saja lho, kenapa tidak?